Dewasa ini, kita sering melihat dan merasakan suatu tatanan sosial yang di luar norma-norma yang berlaku. Banyak media entah cetak maupun elektronik yang memberitakan hal-hal yang menyakitkan telinga. Bapak yang memperkosa anaknya sendiri, bunuh diri karena nilai jelek, perampokan, pembunuhan dll.
Sebuah pertanyaan yang sepintas muncul sebagai seorang Kristiani untuk direnungkan, “Apakah Injil masih relevan di jaman sekarang?”
Sebuah ayat dari Injil Lukas 7:22 yang dapat kita renungkan sehubungan dengan pertanyaan tersebut. Ayat tersebut berbunyi “… orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik”.
Kalau kita mengkaji ayat tersebut, kita dapat merenungkan suatu makna dari maksud orang buta, lumpuh, kusta, tuli, mati, dan miskin yang dapat kita gunakan sebagai bahan insteropeksi diri untuk mengembalikan hidup yang lebih baik.
Orang buta melambangkan manusia sekarang yang tidak bias melihat lagi mana yang baik dan mana yang buruk karena ada kelumpuhan dalam dirinya atau adanya sikap dan rasa yang tidak berdaya (rendah diri) yang mengakibatkan orang tersebut menjadi bersikap seperti fisik orang kusta, memperlihatkan keburukan untuk menutupi kekurangannya atau dapat dikatakan ia menjadi sombong tidak mau melihat orang lain entah kebaikan atau kekurangan orang lain. Manusia menulikan diri, tidak mau mendengar orang lain lagi, hanya membanggakan diri sendiri (narsis). Keadaan itu menjadi hal yang terbiasa (umum) di dalam masyarakat yang mengakibatkan hati nurani menjadi tertutup (mati), segala cara akan dilakukan untuk memenuhi nafsunya saja. Hal ini disebabkan karena kurangnya keteladanan, miskin iman, barang duniawi yang seharusnya dipakai sebagai sarana menuju ke tempat Yang Transenden, tapi beralih menjadi Tuhan yang instant.
Bertolak dari sabda tersebut, kita diajak untuk kembali pada Yesus bahwa Yesus akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dan sebagai orang Kristiani jangan pernah takut dengan keadaan sekarang bukannya ikut-ikutan menajadi ‘edan’ dan selalu berpegang pada sabda Allah percaya pada Yesus. Karena Yesus akan selalu mendampingi kita, menyembuhkan kita dari kebutaan, kelumpuhan, sakit kusta, tuli, kematian dan kemiskinan. Dan sekali lagi kita harus percaya bahwa Tuhan beserta kita. Amin.
Sebuah pertanyaan yang sepintas muncul sebagai seorang Kristiani untuk direnungkan, “Apakah Injil masih relevan di jaman sekarang?”
Sebuah ayat dari Injil Lukas 7:22 yang dapat kita renungkan sehubungan dengan pertanyaan tersebut. Ayat tersebut berbunyi “… orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik”.
Kalau kita mengkaji ayat tersebut, kita dapat merenungkan suatu makna dari maksud orang buta, lumpuh, kusta, tuli, mati, dan miskin yang dapat kita gunakan sebagai bahan insteropeksi diri untuk mengembalikan hidup yang lebih baik.
Orang buta melambangkan manusia sekarang yang tidak bias melihat lagi mana yang baik dan mana yang buruk karena ada kelumpuhan dalam dirinya atau adanya sikap dan rasa yang tidak berdaya (rendah diri) yang mengakibatkan orang tersebut menjadi bersikap seperti fisik orang kusta, memperlihatkan keburukan untuk menutupi kekurangannya atau dapat dikatakan ia menjadi sombong tidak mau melihat orang lain entah kebaikan atau kekurangan orang lain. Manusia menulikan diri, tidak mau mendengar orang lain lagi, hanya membanggakan diri sendiri (narsis). Keadaan itu menjadi hal yang terbiasa (umum) di dalam masyarakat yang mengakibatkan hati nurani menjadi tertutup (mati), segala cara akan dilakukan untuk memenuhi nafsunya saja. Hal ini disebabkan karena kurangnya keteladanan, miskin iman, barang duniawi yang seharusnya dipakai sebagai sarana menuju ke tempat Yang Transenden, tapi beralih menjadi Tuhan yang instant.
Bertolak dari sabda tersebut, kita diajak untuk kembali pada Yesus bahwa Yesus akan memberikan yang terbaik bagi kita. Dan sebagai orang Kristiani jangan pernah takut dengan keadaan sekarang bukannya ikut-ikutan menajadi ‘edan’ dan selalu berpegang pada sabda Allah percaya pada Yesus. Karena Yesus akan selalu mendampingi kita, menyembuhkan kita dari kebutaan, kelumpuhan, sakit kusta, tuli, kematian dan kemiskinan. Dan sekali lagi kita harus percaya bahwa Tuhan beserta kita. Amin.