Kamis, 21 Juli 2011

Memahami Dunia Seni

Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui gedung yang megah dan menjulang tinggi, busana yang bermacam bentuk dan warna, lagu dari berbagai aliran, acara televisi non stop 24 jam yang menyuguhkan acara menarik, ornamen rumah, dan lain sebagainya. Pernahkah kita menyadari semua hal tersebut? Bagaimana dibuat? Untuk apa dibuat? Banyak di antara kita kurang peduli pada keberadaan hal-hal tersebut di atas.
Semua karya yang ada di dalam kehidupan ini dibuat oleh manusia dan atas dasar kebutuhan manusia. Semua hal tersebut dirancang dengan mempertimbangkan nilai-nilai keindahan. Tentu saja, karena selain memiliki akal, manusia juga memiliki perasaan dan cita rasa yang tinggi. Adanya cita rasa menunjukkan bahwa pada hakikatnya manusia memiliki ‘jiwa seni’. Akan tetapi tidak semua orang dapat mengungkapkannya, melainkan setiap pribadi memiliki ‘daya apresiasi’ terhadap keindahan dari objek seni. Objek ciptaan manusia bermanfaat untuk kehidupan dan disentuh oleh keindahan kerap disebut sebagai karya seni budaya.

A. Pengertian Seni
Seni adalah ciptaan manusia dan selalu ada dalam segala lapisan masyarakat sejak zaman prasejarah sampai sekarang. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.
Dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat, cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan, yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra yang banyak disebut-sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang disebut seniman
Dalam bahasa Latin pada abad pertengahan, ada terdapat istilah-istilah ars, artes, dan artista. Ars adalah teknik atau craftsmanship, yaitu ketangkasan dan kemahiran dalam mengerjakan sesuatu; adapun artes berarti kelompok orang-orang yang memiliki ketangkasan atau kemahiran; dan artista adalah anggota yang ada di dalam kelompok-kelompok itu. Maka kiranya artista dapat dipersamakan dengan cilpa
Ars inilah yang kemudian berkembang menjadi l'arte (Italia), l'art (Perancis), elarte (Spanyol), dan art (Inggris), dan bersamaan dengan itu isinyapun berkembangan sedikit demi sedikit kearah pengertiannya yang sekarang.
Plato, Lessing, dan JJ Reusseau berpendapat bahwa seni pada hakikatnya adalah peniruan alam dengan segala segi-seginya. Seni yang dihasilkan tentu saja sifatnya naturalistis, artinya ketepatan bentuk alam sangat diutamakan dalam penciptaannya. Aristoteles murid Plato menambahkan bahwa peniruan terhadap alam itu harus ideal, maksudnya di dalam menciptakan seni yang berpijak pada bentuk alam hasil seninya lebih indah daripada yang ditiru.
Dari berbagai pengertian seni, secara umum seni diartikan sebagai karya manusia yang diciptakan dan dilandasi kemahiran untuk menciptakan keindahan.

B. Tujuan Penciptaan Seni
Seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, tujuan karya seni dibuat oleh penciptanya amatlah banyak. Meskipun tujuannya amat beragam tetapi hakikat dari proses kreasi tersebut adalah terciptanya nilai-nilai kebaruan. Tujuan penciptaan seni adalah:
1. Ekspresi Pribadi
Ungkapan emosional terdalam diwujudkan dalam berbagai wujud seni.
2. Aktualisasi Diri
Upaya untuk membangun eksistensi pribadi melalui ungkapan estetis.
3. Pembaharuan Nilai Keindahan
Upaya kreatif untuk menciptakan hal-hal baru dalam seni.
4. Objek Ekonomi
Penciptaan karya seni yang sejalan dengan selera masyarakat untuk alasan perdagangan, galeri lelang, aset kekayaan, maupun peningkatan nilai ekonomis.
5. Rekaman Peristiwa
Merekam suatu peristiwa tertentu yang menyentuh dan bermakna.
6. Alat Komunikasi
Upaya membangun berbagai gagasan atau imajinasi seniman sehingga dapat dipahami oleh masyarakat penikmatnya.
7. Terapi Kejiwaan
Pengayaan jiwa seniman maupun penikmatnya sehingga memperoleh ketenangan, hiburan, pelampiasan, maupun penyehatan rohani.
8. Perluasan Wacana
Meningkatkan apresiasi masyarakat sehingga memperoleh pengalaman baru dalam mengamati karya seni tersebut.
9. Keagamaan
Seni sebagai media penyampaian ajaran agama, pendukung upacara keagamaan, ataupun sebagai proses pemujaan kepada sang khalik (sang maha pencipta).
10. Politik
Sebagai alat pendukung kampanye dan propaganda ideologi politik tertentu.

Singkatnya, secara umum seni bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan zamannya sehingga memiliki arti penting bagi generasi berikutnya.
Selain memiliki tujuan tersebut, kadangkala seni juga digunakan untuk tujuan negatif seperti: penyebarluasan pornografi, pornoaksi, pelecehan, fitnah, atupun penipuan.

C. Fungsi Seni
Fungsi karya seni sangatlah beragam. Bahkan sebuah karya seni dapat memiliki beberapa fungsi sekaligus.
1. Penggalian nilai keindahan, sehingga mampu merangsang masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
2. Pembelajaran masyarakat. Seni sebagai proses pembelajaran masyarakat terhadap segala sesuatu baik nilai maupun fenomena alam.
3. Penyadaran sosial-budaya. Penyadaran terhadap suatu peristiwa baik sejarah, sosial, budaya maupun lainnya.
4. Pemaknaan. Mengangkat kehidupan masyarakat ke arah yang lebih bermakna.
5. Pemberdayaan sosial. Seni mampu mengisi dan mempengaruhi zamannya.
6. Pembudayaan dan dokumen sejarah.
7. Pemanusiaan teknologi dan peningkatan kualitas hidup manusia.
8. Penyampaian ajaran agama.
9. Penjaga nilai. Seni sebagai penjaga norma dan nilai keindahan dalam kehidupan masyarakat.

D. Unsur Nilai
Seni mengandung nilai-nilai luhur yang membangun jiwa anak bangsa hingga lebih berkualitas.
1. Nilai Kebenaran
Nilai kebenaran seni terletak pada kejujuran pengungkapan.
2. Nilai Kebudian
Nilai kebudian seni terletak dalam kepekaan dan kehalusan pengungkapan sehingga segala sesuatu yang bersifat baik, arif, berjiwa lihur, dan sebagainya dapat ditampilkan dalam media baik secara tersirat maupun tersurat.
3. Nilai Keindahan
Nilai keindahan seni terletak pada pengungkapan ekspresif-intuitif segala yang berkaitan dengan rasa estetis melaui teknik, bahan, dan konsep yang mampu menciptakan kebaruan, rasa haru, ataupun ketertiban lingkungan.


Sumber:
- http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
- http://members.fortunecity.com/senirupa/senirupa/id1.html
- Sachari, Agus. (2007). Seni Rupa dan Desain. Bandung: Erlangga.
- Kartono, Ario, dkk. (2007). Kreasi Seni Budaya. Semarang: Ganeca Exact

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Aku adalah aku

Foto saya
bantul, yogyakarta, Indonesia
Seorang manusia biasa yang mencoba bersuara pada dunia tentang Kedamaian.