A. Latar Belakang
Berawal dari
obrolan warung kopi dari sebuah angan-angan kerinduan beberapa Muda-mudi
Katolik Santo Yakobus, Klodran, Bantul untuk saling berkumpul dan berproses
bersama. Sebuah komunitas yang murah meriah dan dapat menyatukan Muda-mudi
Katolik dari berbagai usia juga dapat merengkuh Muda-mudi Katolik yang kurang
maupun belum terlibat dalam kegiatan Gerejani.
Dari angan
tersebut terlontar sebuah ide dari salah satu MUDIKA (Muda-mudi Katolik) yaitu
Bernardinus Narendra Widyasmoro yang akrab dipanggil Bernard untuk membentuk
suatu tampilan Teater. Ide ini pertama kali ditanggapi Matheus Nastiti
Nurcahyo Wijaya yang akrab dipanggil Inung karena dulu di Paroki St. Yakobus, Bantul, Yogyakarta pernah ada komunitas Teater yang bernama Teater Oblong. Ide Teater ini
akhirnya ditawarkan oleh beberapa anggota MUDIKA yang lain dan ternyata
mendapat tanggapan baik dan dukungan dari beberapa pihak.
B. Tujuan
Teater selain sebagai wadah untuk berkumpul dan berproses
bersama juga ternyata memiliki tujuan-tujuan tertentu setelah beberapa MUDIKA
menggalinya. Teater ini dapat mengajak belajar berorganisasi dalam sebuah TIM
yang dibagi menjadi dua TIM yaitu TIM PRODUKSI dan TIM PEMERAN, dari proses ini
dapat menjadi sarana regenerasi (memberi ajaran tentang organisasi dan
kepemimpinan bagi MUDIKA yang masih baru). Dalam Seni Teater, diajak untuk
mengeluarkan karakter pribadi dengan percaya diri, dengan demikian anggota yang
satu dan yang lain akan saling memahami dan saling mengenal setiap pribadi.
Setelah saling mengenal diharapkan setiap anggota MUDIKA saling mendukung dan
memberi semangat dalam setiap kegiatan MUDIKA (spirit bagi semua kegiatan MUDIKA yang lain).
C. Nama Teater Balok
Setelah
banyak yang mendukung dan banyak yang terlibat mulailah menggarap sebuah Teater
yang memang benar-benar Teater dengan naskah yang diadaptasi dari naskah yang
berjudul “Jamila dan Sang Presiden” karya
Ratna Sarumpaet.
Dari beberapa
proses, beberapa orang mulai memikirkan sebuah nama untuk komunitas ini. Jadi
bukan sekedar bernama Teater MUDIKA Paroki. Pada tanggal 25 Juni 2012 diadakan
rapat untuk menentukan nama komunitas teater ini. Ada beberapa usulan nama
untuk teater ini seperti usulan Bartholomeus Nastiti Diyan Wijanarko (akrab dipanggil Catax)
yang mengusulkan nama GUYUB yang berarti rukun. Teater RANG yang diusulkan oleh
Gabriel Pipit Lina (akrab dipanggil Pipit) yang berarti terang. Teater HARMONI
yang diusulkan Bernard yang berarti keselarasan. Yang terakhir Teater BALOK
diusulkan Andreas Ardhana Prihatmoko (akrab dipanggil Andre,
alumni MUDIKA yang sekarang
berdomisili di Provinsi Jambi mengajar Seni Budaya di SMA Xaverius 1 dan 2
Jambi, diundang untuk hadir rapat karena kebetulan sedang berlibur di Yogyakarta).
Dan terpilihlah nama BALOK.
1. Nama Balok
Nama Balok
sendiri sebenarnya bukan murni usulan dari Andre tatapi dari Yohanes Gatot Sis Utomo (akrab dipanggil Gatot, Ketua MUDIKA untuk Wilayah Maria Tak
Bernoda-MUDIKA St. Anna). Nama ini bermula dari obrolan warkop pada Rabu malam
20 Juni 2012 di angkringan milik Tito Perwito yang saling bercanda dan meledek.
Kemudian Gatot melontarkan nama Balok, kemudian anak-anak menanyakan apa
artinya dan Gatot tidak tahu hanya sekedar ucapan saja. Beberapa anak di angkringan
memplesetkan Balok menjadi nama
panggilan seorang cewek yang menurut isu/gossip bahwa Gatot simpatik dengan
cewek tersebut (plesetannya tidak perlu disebut, dan bagiteman-teman yang pada waktu ada
diangkringan tidak perlu membocorkannya biarlah menjadi rahasia umum, dan yang
tidak tahu tidak usah mencari tahu, biarlah menjadi kenangan tersendiri bagi
Gatot …hehehe…).
2. Filosofi Nama Balok
Nama BALOK
tersebut ternyata menggelitik Andre dan ia mencoba merenungkan kata BALOK
tersebut dan disarikan menjadi filosofi nama BALOK yang diungkapkan dalam rapat
25 Juni 2012, yaitu:
- Kata BALOK memiliki kesan yang lugas, sederhana, dan dapat diingat oleh semua orang.
- BALOK di dalam masyarakat Jawa (khususnya Jogja) adalah makanan dari singkong yang dipotong kecil-kecil dan digoreng. Hal ini memberi arti bahwa kadangkala setiap orang selalu meremehkan atau memandang sebelah mata apa yang dilakukan oleh anak muda khususnya anak muda yang jarang tampil, tetapi kalau bersatu maka akan menjadi kuat seperti balok walaupun hanya terbuat dari singkong tetapi bila makannya banyak akan memberi rasa kenyang di dalam perut.
- BALOK dalam pelajaran matematika adalah sebuah bangun yang terdiri dari enam sisi yang berdiri tidak berdampingan tetapi berdiri sendiri-sendiri dan memiliki sudut yang membentuk balok. Mengajarkan bahwa setiap anggota teater memiliki perbedaan-perbedaan tetapi saling berhadapan untuk membentuk suatu komunitas dalam satu tujuan bersama.
- BALOK dapat diartikan tersusun dari dua suku kata banyu lokak. Banyu (air) yang tidak penuh tetapi kurang (lokak). Mamberi arti bahwa setiap orang selalu membutuhkan air, bahwa kaum muda itu adalah air di setiap tempat yang memberi kehidupan. Lokak (kurang) mengajarkan bahwa kaum muda harus senantiasa berkembang dan belajar terus menerus untuk mencari hal yang sempurna.
- BALOK juga dapat diartikan sebagai singkatan dari BAtalyOn Kristus. Memberi spirit bahwa komunitas ini semuanya beriman pada Kristus, dan Kristus adalah spirit bagi komunitas teater ini.
D. Penutup
Setelah
beberapa kali berproses dan ditemukan sebuah nama maka tanggal 25 Juni 2012
diputuskan dalam rapat tersebut sebagai hari lahirnya TEATER BALOK dengan
pentas perdana pada tanggal 1 September 2012 dengan judul ”Jamila”. Teater Balok berharap semoga komunitas teater ini dapat
berjalan terus dan sebagai wadah anggota MUDIKA untuk saling berkembang,
belajar, berkumpul, dan bersilaturahmi mewujudkan MUDIKA yang kompak.