TAHUN LITURGI C
24-25 September 2016
GEREJA KATOLIK SANTO GREGORIUS AGUNG JAMBI
DOA PAUS FRANSISKUS BAGI
YUBILEUM KERAHIMAN
(Didoakan
bersama sebelum perayaan Ekaristi dimulai)
Tuhan Yesus Kristus,
Engkau telah mengajarkan kami agar murah hati seperti Bapa
surgawi, dan telah mengatakan kepada kami bahwa siapa pun yang melihat Engkau,
telah melihat Bapa.
Perlihatkanlah Wajah-Mu, maka kami akan selamat. Tatapan-Mu
yang penuh kasih telah membebaskan Zakeus dan Matius yang diperbudak oleh uang;
Perempuan yang berzinah dan Magdalena dari mencari
kebahagiaan dalam segala hal yang fana; membuat Petrus meratapi
penyangkalannya, dan menjanjikan Firdaus bagi pencuri yang bertobat.
Biarlah kami mendengar, sebagaimana ditujukan juga kepada
kami masing-masing, perkataan yang Engkau katakan kepada perempuan Samaria:
“Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah!”
Engkaulah wajah yang kelihatan dari Bapa yang tak kelihatan,
Allah yang memanifestasikan ke-Mahakuasaan-Nya dalam pengampunan dan belas
kasihan:
Biarkanlah Gereja menjadi Wajah-Mu yang kelihatan di dunia
ini, gambaran akan Tuhan yang bangkit dan dimuliakan.
Engkau menghendaki mereka yang melayani-Mu untuk mengenakan
pakaian kerapuhan, agar dapat merasa berbelas kasih bagi mereka yang hidup
dalam sikap acuh tak acuh dan kekeliruan:
Biarkanlah semua orang yang mendekati mereka merasa dicari,
dicintai, dan diampuni oleh Allah.
Utuslah Roh-Mu dan kuduskanlah kami semua dengan urapan-Nya,
agar Yubileum Kerahiman ini benar-benar menjadi tahun rahmat Tuhan, dan
Gereja-Mu, dengan semangat baru, dapat membawa kabar baik bagi orang miskin,
memberitakan pembebasan bagi para tawanan dan tertindas, dan memulihkan
penglihatan bagi mereka yang buta.
Ini semua kami mohon melalui perantaraan Maria, Bunda
Kerahiman. Engkaulah yang hidup dan meraja bersama Bapa dan Roh Kudus
selama-lamanya. Amin.
-RITUS
PEMBUKA-
Tanda Salib dan Salam
Pengantar (Oleh Imam)
I. Bapak ibu dan saudara/i yang
terkasih dalam Kristus, ada begitu banyak yang ditawarkan dunia hari ini yang akan
dengan mudah membuat kita terlena dan lupa melakukan apa yang seharusnya kita
lakukan sebagai anak-anak Terang, sebagai ahli waris Tuhan di muka bumi ini.
Sungguh kita hidup di hari-hari yang jahat, penuh dengan penyesatan. Ada
keterlambatan yang masih bisa ditebus dengan sejumlah harga, tetapi ada pula
keterlambatan yang benar-benar tidak bisa lagi kita tebus walau dengan harga
sebesar apapun. Oleh karena itu kita harus benar-benar mewaspadai setiap
langkah hidup kita dan berhenti menyia-nyiakan waktu. Pergunakanlah waktu yang
tersisa ini untuk mengambil langkah nyata dalam ketaatan, dan lakukanlah segala
sesuatu seperti apa yang dikehendaki Tuhan. Hendaklah kita dipenuhi
kebijaksanaan dan kearifan dalam hikmat agar mampu menghitung hari-hari kita
menghargai setiap detik yang Tuhan masih berikan kepada kita.
Tuhan Kasihanilah Kami – Kemuliaan
Doa Pembuka :
I
: Marilah berdoa: (hening sejenak)
Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau berkenan mengasihi
semua orang, terutama mereka yang paling lemah dan tidak mendapat perhatian
dari sesamanya. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk selalu siap sedia membagikan
cinta kasih-mu kepada sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah,
sepanjang segala masa.
U: Amin
-LITURGI
SABDA-
Bacaan Pertama
(Am 6:1a.4-7)
“Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan.”
L. Bacaan dari Nubuat Amos:
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah
orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria!
Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai
di ranjang, yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang
tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud
menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari
bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena
hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang
buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang
duduk berjuntai itu.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Ayat :
· Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang
yang lapar dan
membebaskan orang-orang yang terkurung.
· Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
· Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik
dibengkokkannya. Tuhan
itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu,
ya Sion, turun temurun.
Bacaan Kedua
(1Tim 6:11-16)
“Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan
menyatakan Diri”
L. Bacaan dari Surat Pertama
Rasul Paulus kepada Timotius:
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan,
ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam
pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah
engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar
di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala
sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di
hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa
cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan
diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang
penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah
satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang
tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun
dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Bait Pengantar Injil
Bacaan Injil
(Luk 16:19-31)
“Engkau telah menerima segala
yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat
penghiburan dan engkau sangat menderita.”
I. Inilah Injil Yesus
Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada
orang-orang Farisi “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari
kain halus dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang
pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. la berbaring dekat pintu
rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh
dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya.
Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke
pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara rnenderita
sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham,
dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, Bapa Abraham, kasihanilah
aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan
lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham
berkata, Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa
hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan
dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau
terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari
sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat
menyeberang! Kata orang itu, Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya
engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku,
supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak
jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham, Ada pada
mereka kesaksian Musa dan Para nabi, baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu!
Jawab orang itu, Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari
antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya,
Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga
akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati
.”
Homili - Aku Percaya
Doa Umat :
I. Marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kaum fakir miskin,
agar hati kita terbuka bagi orang-orang miskin dan menderita:
L. Bagi Gereja Kristus: Semoga Gereja selalu hidup menurut teladan Kristus
dengan mewartakan Kabar Baik kepada kaum miskin, serta membebaskan orang-orang
yang tertindas. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para misionaris di mana pun mereka bertugas: Semoga
Bapa mendampingi para misionaris, agar selalu merasa gembira, penuh pengharapan
dan setia berpegang teguh pada Kristus. Semoga karya mereka diterangi dan
dituntun oleh Roh-Mu sendiri yang menghendaki kami semua diselamatkan berkat
Warta Gembira Kristus. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para papa dan para penderita: Semoga Bapa, membimbing para papa dan
para penderita agar dalam pergaulan mereka dengan sesama dapat yakin, bahwa
mereka pun dapat ikut serta dalam hidup Kristus. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi masyarakat kita:
Semoga Bapa, mendampingi kita agar berani tidak mengucilkan siapa saja betapa
pun miskinnya. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi kita yang hadir
di sini: Semoga Sabda-Nya yang kita dengarkan dan kita renungkan hari ini
menjadi dasar dan pegangan hidup kita, terutama jika harus mengambil keputusan
yang berhadapan godaan yang menggiurkan. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
I. Tuhan, Allah kami, bukalah mata hati kami untuk melihat
kebutuhan sesama kami, baik mereka yang jauh maupun yang dekat, sebab hanya
bila peduli kepada sesama, kami dapat mengasihi Engkau di atas segala-galanya.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami
U. Amin.
-LITURGI EKARISTI-
Doa
Persiapan Persembahan
I. Allah Bapa yang mahakudus, jadikanlah kami
orang-orang jujur dan adil demi Yesus Putra-Mu, yang telah menjadi miskin dan
tertindas, agar dapat memperkaya kami serta membawa damai sejahtera. Sebab
Dialah Tuhan, Pengantara kami.
U.
Amin
Prefasi
– Kudus – Doa Syukur Agung – Bapa Kami – Anak Domba Allah – Komuni
Doa Syukur Sesudah Komuni
I. Marilah kita berdoa, (hening
sejenak)
Ya Allah, kami bersyukur atas Yesus
Kristus, Putra-Mu yang rela membagikan hidup-Nya sebagai santapan bagi kami.
Semoga, Roh-Nya selalu menjiwai kami, sehingga kami juga mau membagikan diri
dan kepunyaan kami kepada sesama, terutama mereka yang berkekurangan. Dan
antarlah kami selalu merindukan harta abadi di surga. Dengan pengantaraan
Kristus, Tuhan kami.
U : Amin.