Jumat, 07 Oktober 2016

Renungan Lukas 17:11-19

Bersyukur itu Indah

Pada suatu kesempatan saya merayakan ekaristi di sebuah paroki. Biasanya ada acara istimewa bagi anak-anak yang belum komuni pertama yaitu pastor memberi berkat khusus bagi mereka setelah komuni kudus orang dewasa. Dari banyak anak yang saya berkati, ada beberapa yang sadar dan mengucapkan kata terima kasih kepadaku. Ada seorang anak yang di antar ibunya. Setelah saya memberkatinya, ibunya menyuruhnya: “Say thanks to Romo”. Anak itu memandang saya dan berkata: “Thank you Romo”. Saya kembali ke rumah dengan sukacita karena bertemu dengan orang tua yang mengajar anaknya untuk tahu berterima kasih. Banyak kali kata terima kasih sebagai ungkapan rasa syukur kita itu dilupakan begitu saja. Mungkin kita terlalu dimanja oleh sesama dan situasi nyata. Coba pikirkanlah: Berapa kali para pasutri saling mengucap terima kasih satu sama lain? Berapa kali orang tua mengucapkan terima kasih kepada anak-anaknya? Kadang-kadang rasanya lebih mudah kita mengucapkan terima kasih kepada orang-orang lain di luar rumah kita dari pada dengan mereka yang serumah. Padahal dengan saling mengucapkan terima kasih di rumah, kita juga merasa diri kita bernilai dan dikasihi seadanya.

Penginjil Lukas pada hari mengisahkan sepuluh orang kusta yang mengharapkan penyembuhan dari Yesus. Kali ini Yesus dalam perjalanan ke Yerusalem dan Ia menyusur perbatasan Samaria  dan Galilea.  Ketika mendengar bahwa Yesus berada di suatu desa, orang-orang kusta itu datang, berdiri dari jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami”. Mengapa mereka berdiri dari jarak jauh? Karena mereka dikucilkan masyarakat, mereka sebanding dengan sampah. Ketika mereka mengalami penyakit kulit tertentu, berupa borok bahkan sampai menjadi kusta maka mereka itu dianggap najis. Oleh karena itu mereka harus berpakaian compang-camping, dengan rambut tidak terurus. Mereka juga harus berteriak “Saya ini orang kusta” supaya orang sehat segera menjauhkan diri dari padanya. Bagi orang zaman itu, orang lepra atau kusta mengalami siksaan Tuhan karena dosa.

Bagaimana sikap Yesus? Ia mendengar dan memandang mereka. Mendengar dan memandang itu berarti mengasihi mereka apa adanya, simpatik dengan mereka dan Ia pasti mau menyembuhkan mereka. Ia menyuruh mereka untuk memperlihatkan diri mereka kepada imam bahwa mereka sudah sembuh supaya bisa kembali bergabung di dalam komunitas.  Dari kesepuluh orang kusta itu, hanya orang Samaria yang tahu bersyukur. Ia kembali kepada Yesus dan menyembahNya. Imannya  kepada Yesus menyelamatkan dia.

Perikop Injil hari ini memang sangat menarik. Orang-orang kusta merasa membutuhkan Yesus maka mereka datang kepadaNya, berani berteriak untuk minta tolong.Pertanyaan bagi kita adalah apakah ketika kita mengalami musibah tertentu, kita masih punya waktu untuk datang kepada Yesus dan meminta pertolongan? Atau kita mengandalkan diri kita sendiri dan tidak membutuhkan Tuhan? Masalahnya adalah kadang-kadang kita seperti sembilan orang kusta Yahudi yang setelah merasa sembuh tidak kembali kepada Tuhan untuk bersyukur. Kita seharusnya menjadi Yesus bagi sesama.Ketika mendengar namanya dipanggil oleh orang kusta, Ia mendengar dan memandang mereka dengan kasih. Tatapan Yesus menyembuhkan mereka. Apakah kita bisa menyerupai Yesus yang mendengar dan memandang sesama yang sakit atau sangat membutuhkan pertolongan kita?

Mengatakan syukur itu indah. Oleh karena itu kita belajar bersyukur. Syukuri apa adanya karena hidup kita adalah sebuah anugerah. Pada hari ini kita bersyukur kepada Tuhan, bersyukur kepada sesama kita. Bersyukur itu indah!

Teks Misa Hari Minggu Biasa XXVIII - Tahun C

-RITUS PEMBUKA-

Tanda Salib dan Salam
Pengantar

Seruan Tobat  
I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I. Selama kusembunyikan dosaku, batinku tertekan, dan aku mengeluh sepanjang hari.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.

I. Aku mengakui dosaku di hadapan-Mu, Tuhan, dan kesalahanku tidak kusembunyikan.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.

I. Nasib orang berdosa sengsara belaka, tetapi orang yang percaya kepada Tuhan dilimpahi kasih setia.
U. Berbahagialah orang bila dosanya diampuni.
   
I. Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, - mengampuni dosa kita, - dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U. Amin.

Tuhan Kasihanilah Kami 
Kemuliaan

Doa Pembuka :
I : Marilah berdoa: (hening sejenak)
Ya Allah, kebaikan-Mu kepada kami sungguh tak terhingga. Kami mohon, bebaskanlah kami dari kesombongan agar kami selalu sadar akan kebaikan-Mu kemudian mensyukuri dan membagikannya kepada sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U: Amin

-LITURGI SABDA-

Bacaan Pertama
(2Raj 5:14-17)
 “Naaman kembali kepada Elisa,
abdi Allah, dan memuji Tuhan”
L. Bacaan dari Kitab Kedua Raja-raja:
Sekali peristiwa, turunlah Naaman, panglima raja Aram, ke Sungai Yordan, lalu membenamkan dirinya tujuh kali ke dalam sungai itu sesuai dengan perkataan Elisa, abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah ia dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana, majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu, terimalah kiranya suatu pemberian dari hambamu ini!" Tetapi Elisa menjawab, "Demi Tuhan yang hidup, yang aku layani, aku tidak akan menerima apa-apa." Walaupun Naaman mendesaknya, Elisa tetap tidak mau menerima sesuatu. Akhirnya berkatalah Naaman, "Jikalau demikian, berikanlah kepada hambamu ini tanah sebanyak dapat diangkut oleh sepasang bagal, sebab hambamu ini tidak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada allah lain, kecuali kepada Tuhan."
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN
(Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4; R: 2b)
Ayat :
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih setia-Nya terhadap kaum Israel.
Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bacaan Kedua
(2Tim 2:8-13)
“Jika kita bertekun, kita pun akan memerintah dengan Kristus.”
L. Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius:
Saudaraku terkasih, ingatlah akan ini: Yesus Kristus, keturunan Daud, yang telah bangkit dari antara orang mati, itulah yang kuberitakan dalam Injilku. Karena pewartaan Injil inilah aku menderita, malah dibelenggu seperti seorang penjahat, tetapi sabda Allah tidak terbelenggu. Karena itu, aku sadar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka pun memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal. Benarlah sabda ini: Jika kita mati dengan Kristus, kita pun akan hidup dengan Dia. Jika kita bertekun, kita pun akan ikut memerintah dengan Dia. Jika kita menyangkal Dia, Dia pun akan menyangkal kita. Jika kita tidak setia, Dia tetap setia, karena Dia tidak dapat menyangkal diri-Nya."
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bacaan Injil
(Luk 17:11-19)
“Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini?”
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem, Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia masuk suatu desa, datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh, dan berteriak, "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Yesus lalu memandang mereka dan berkata, "Pergilah dan perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara dalam perjalanan, mereka menjadi tahir. Seorang di antara mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus, dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu seorang Samaria. Lalu Yesus berkata, "Bukankah sepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing ini? Lalu Yesus berkata kepada orang itu, "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau."
Berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan dan tekun melaksanakannya.
U. SabdaMu adalah jalan, kebenaran, dan hidup kami.

Homili - Aku Percaya
Doa Umat :
I. Marilah berdoa kepada Bapa kita di surga, yang telah mengasihi kita jauh sebelum kita dapat mengasihi Dia, dan telah membebaskan kita dalam Yesus Kristus: 

L. Bagi Gereja, Umat Allah: Semoga Bapa memberkati Gereja karena segala sesuatu yang telah diberikannya kepada kita: kehidupan ilahi, kasih ilahi, bimbingan dan kekuatan. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 

L. Bagi bangsa dan negara kita: Semoga Allah memenuhi hati kita dengan rasa syukur atas para pendahulu kita, atas khazanah kebudayaan yang telah mereka wariskan kepada kita, dan atas iman yang telah kita terima melalui mereka sehingga kita pun terdorong untuk menyumbangkan usaha kita dan diri kita sendiri demi hari depan yang cerah bagi angkatan yang akan datang. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 

L. Bagi persoalan-persoalan besar dunia dewasa ini: Semoga Bapa mengutus Roh Kudus untuk menerangi setiap langkah hidup kami sehingga kami selalu menghormati martabat pribadi manusia dan siap sedia membukakan kesempatan-kesempatan hidup bagi semua orang. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 

L. Bagi mereka yang miskin dan terluka dalam martabat mereka sebagai manusia: Semoga Bapa memberkati mereka semua; dan semoga rasa syukur kita atas segala sesuatu yang sudah kita terima mendorong kita untuk memberi cinta kasih, kemerdekaan dan perdamaian kepada mereka yang miskin dan terlupakan. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 

L. Bagi umat Paroki kita: Semoga Bapa memberkati kita semua, dan mengajarkan kepada kita, apa arti kemurahan hati dan terima kasih. Semoga kita juga mengajarkan kepada anak cucu serta sesama kita. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu. 

I. Tuhan, Allah dan Bapa kami, kepada kami Engkau telah memberi dengan cuma-cuma. Semoga kami pun memberi dengan cuma-cuma supaya lebih menyerupai citra-Mu, serta citra Putra-Mu, Yesus Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.  

-LITURGI EKARISTI-
Doa Persiapan Persembahan
I. Ya Allah, kami menghadap-Mu dengan membawa persembahan roti dan anggur ini. Semoga, Engkau berkenan menerima dan menjadikannya sebagai sarana untuk menghadirkan karya keselamatan-Mu bagi kami dalam diri Yesus Kristus. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin

Prefasi – Kudus – Doa Syukur Agung – Bapa Kami – Anak Domba Allah – Komuni 

Doa Syukur Sesudah Komuni
I. Marilah kita berdoa, (hening sejenak) 
Allah Bapa yang penuh kasih, kami bersyukur atas rezeki surgawi yang telah kami terima ini. Semoga, kami selalu menyadari betapa besar anugerah yang telah kami terima dari-Mu sehingga kami pun senantiasa memuji-Mu dan bersyukur kepada-Mu sampai akhirnya kami kembali kepada-Mu dalam keabadian. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U : Amin.

Kamis, 22 September 2016

HARI MINGGU BIASA XXV


TAHUN LITURGI C

24-25 September 2016

GEREJA KATOLIK SANTO GREGORIUS AGUNG JAMBI

DOA PAUS FRANSISKUS BAGI YUBILEUM KERAHIMAN
(Didoakan bersama sebelum perayaan Ekaristi dimulai)
Tuhan Yesus Kristus,
Engkau telah mengajarkan kami agar murah hati seperti Bapa surgawi, dan telah mengatakan kepada kami bahwa siapa pun yang melihat Engkau, telah melihat Bapa.
Perlihatkanlah Wajah-Mu, maka kami akan selamat. Tatapan-Mu yang penuh kasih telah membebaskan Zakeus dan Matius yang diperbudak oleh uang;
Perempuan yang berzinah dan Magdalena dari mencari kebahagiaan dalam segala hal yang fana; membuat Petrus meratapi penyangkalannya, dan menjanjikan Firdaus bagi pencuri yang bertobat.
Biarlah kami mendengar, sebagaimana ditujukan juga kepada kami masing-masing, perkataan yang Engkau katakan kepada perempuan Samaria:
“Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah!”
Engkaulah wajah yang kelihatan dari Bapa yang tak kelihatan, Allah yang memanifestasikan ke-Mahakuasaan-Nya dalam pengampunan dan belas kasihan:
Biarkanlah Gereja menjadi Wajah-Mu yang kelihatan di dunia ini, gambaran akan Tuhan yang bangkit dan dimuliakan.
Engkau menghendaki mereka yang melayani-Mu untuk mengenakan pakaian kerapuhan, agar dapat merasa berbelas kasih bagi mereka yang hidup dalam sikap acuh tak acuh dan kekeliruan:
Biarkanlah semua orang yang mendekati mereka merasa dicari, dicintai, dan diampuni oleh Allah.
Utuslah Roh-Mu dan kuduskanlah kami semua dengan urapan-Nya, agar Yubileum Kerahiman ini benar-benar menjadi tahun rahmat Tuhan, dan Gereja-Mu, dengan semangat baru, dapat membawa kabar baik bagi orang miskin, memberitakan pembebasan bagi para tawanan dan tertindas, dan memulihkan penglihatan bagi mereka yang buta.
Ini semua kami mohon melalui perantaraan Maria, Bunda Kerahiman. Engkaulah yang hidup dan meraja bersama Bapa dan Roh Kudus selama-lamanya. Amin.

-RITUS PEMBUKA-
Tanda Salib dan Salam
Pengantar (Oleh Imam)
I.    Bapak ibu dan saudara/i yang terkasih dalam Kristus, ada begitu banyak yang ditawarkan dunia hari ini yang akan dengan mudah membuat kita terlena dan lupa melakukan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai anak-anak Terang, sebagai ahli waris Tuhan di muka bumi ini. Sungguh kita hidup di hari-hari yang jahat, penuh dengan penyesatan. Ada keterlambatan yang masih bisa ditebus dengan sejumlah harga, tetapi ada pula keterlambatan yang benar-benar tidak bisa lagi kita tebus walau dengan harga sebesar apapun. Oleh karena itu kita harus benar-benar mewaspadai setiap langkah hidup kita dan berhenti menyia-nyiakan waktu. Pergunakanlah waktu yang tersisa ini untuk mengambil langkah nyata dalam ketaatan, dan lakukanlah segala sesuatu seperti apa yang dikehendaki Tuhan. Hendaklah kita dipenuhi kebijaksanaan dan kearifan dalam hikmat agar mampu menghitung hari-hari kita menghargai setiap detik yang Tuhan masih berikan kepada kita.

Tuhan Kasihanilah KamiKemuliaan
Doa Pembuka :
I :   Marilah berdoa: (hening sejenak)
      Allah Bapa yang penuh kasih, Engkau berkenan mengasihi semua orang, terutama mereka yang paling lemah dan tidak mendapat perhatian dari sesamanya. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk selalu siap sedia membagikan cinta kasih-mu kepada sesama kami. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U: Amin
-LITURGI SABDA-

Bacaan Pertama
(Am 6:1a.4-7)
 Yang duduk berjuntai dan bernyanyi akan pergi sebagai orang buangan.
L. Bacaan dari Nubuat Amos:
Beginilah firman Tuhan, Allah semesta alam, “Celakalah orang-orang yang merasa aman di Sion, yang merasa tenteram di gunung Samaria! Celakalah orang yang berbaring di tempat tidur dari gading, dan duduk berjuntai di ranjang, yang memakan anak-anak lembu dari tengah kawanan binatang yang tambun; yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya! Celakalah orang yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! Sebab sekarang mereka akan pergi sebagai orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah hiruk pikuk pesta orang-orang yang duduk berjuntai itu.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

MAZMUR TANGGAPAN

Ayat :
·  Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, Tuhan memberi roti kepada orang-orang yang lapar dan membebaskan orang-orang yang terkurung.
·  Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
·  Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkannya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun temurun.

Bacaan Kedua
(1Tim 6:11-16)
Taatilah perintah ini hingga pada saat Tuhan menyatakan Diri”
L. Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Timotius:
Hai engkau, manusia Allah, jauhilah semua kejahatan, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar, dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil, untuk itulah engkau telah mengikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. Di hadapan Allah yang memberikan hidup kepada segala sesuatu dan di hadapan Kristus Yesus yang memberikan kesaksian yang benar di hadapan Pontius Pilatus, aku memperingatkan engkau: Taatilah perintah ini tanpa cacat dan tanpa cela hingga pada saat Tuhan kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Saat itu akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia, Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan. Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, dan bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Tak seorang pun pernah melihat Dia, dan tak seorang manusia pun dapat melihat Dia. Bagi Dialah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
Demikianlah Sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Bait Pengantar Injil




Bacaan Injil
(Luk 16:19-31)
Engkau telah menerima segala yang baik, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita.”
I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas:
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Farisi “Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dari kain halus dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Dan ada seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok. la berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilati boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara rnenderita sengsara di alam maut, ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, Bapa Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata, Anakku, ingatlah! Engkau telah menerima segala yang baik semasa hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat penghiburan dan engkau sangat menderita. Selain daripada itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, sehingga mereka yang mau pergi dari sini kepadamu atau pun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang! Kata orang itu, Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapa, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingatkan mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka kelak jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham, Ada pada mereka kesaksian Musa dan Para nabi, baiklah mereka mendengarkan kesaksian itu! Jawab orang itu, Tidak, Bapa Abraham! Tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepadanya, Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati .”

Homili - Aku Percaya

Doa Umat :
I. Marilah kita berdoa kepada Allah, Bapa kaum fakir miskin, agar hati kita terbuka bagi orang-orang miskin dan menderita:

L. Bagi Gereja Kristus: Semoga Gereja selalu hidup menurut teladan Kristus dengan mewartakan Kabar Baik kepada kaum miskin, serta membebaskan orang-orang yang tertindas. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
L. Bagi para misionaris di mana pun mereka bertugas: Semoga Bapa mendampingi para misionaris, agar selalu merasa gembira, penuh pengharapan dan setia berpegang teguh pada Kristus. Semoga karya mereka diterangi dan dituntun oleh Roh-Mu sendiri yang menghendaki kami semua diselamatkan berkat Warta Gembira Kristus. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi para papa dan para penderita: Semoga Bapa, membimbing para papa dan para penderita agar dalam pergaulan mereka dengan sesama dapat yakin, bahwa mereka pun dapat ikut serta dalam hidup Kristus. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi masyarakat kita: Semoga Bapa, mendampingi kita agar berani tidak mengucilkan siapa saja betapa pun miskinnya. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.

L. Bagi kita yang hadir di sini: Semoga Sabda-Nya yang kita dengarkan dan kita renungkan hari ini menjadi dasar dan pegangan hidup kita, terutama jika harus mengambil keputusan yang berhadapan godaan yang menggiurkan. Marilah kita mohon:
U. Tuhan, dengarkanlah umat-Mu.
 
I. Tuhan, Allah kami, bukalah mata hati kami untuk melihat kebutuhan sesama kami, baik mereka yang jauh maupun yang dekat, sebab hanya bila peduli kepada sesama, kami dapat mengasihi Engkau di atas segala-galanya. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami
U. Amin. 

-LITURGI EKARISTI-
Doa Persiapan Persembahan
I.   Allah Bapa yang mahakudus, jadikanlah kami orang-orang jujur dan adil demi Yesus Putra-Mu, yang telah menjadi miskin dan tertindas, agar dapat memperkaya kami serta membawa damai sejahtera. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami.
U. Amin
 
Prefasi – Kudus – Doa Syukur Agung – Bapa Kami – Anak Domba Allah – Komuni
 
Doa Syukur Sesudah Komuni
I. Marilah kita berdoa, (hening sejenak)
Ya Allah, kami bersyukur atas Yesus Kristus, Putra-Mu yang rela membagikan hidup-Nya sebagai santapan bagi kami. Semoga, Roh-Nya selalu menjiwai kami, sehingga kami juga mau membagikan diri dan kepunyaan kami kepada sesama, terutama mereka yang berkekurangan. Dan antarlah kami selalu merindukan harta abadi di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.  
U   :  Amin.

Aku adalah aku

Foto saya
bantul, yogyakarta, Indonesia
Seorang manusia biasa yang mencoba bersuara pada dunia tentang Kedamaian.